Equity World Surabaya - Di kawasan Minneapolis Federal Reserve Bank, "ketersediaan tenaga kerja secara luas dilihat sebagai hambatan terbesar bagi pertumbuhan jangka pendek," menurut Beige Book.
Dolar mempertahankan keuntungan tipis setelah laporan itu dirilis.
The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada penutupan pertemuan kebijakan 18-19 Desember. Para pembuat kebijakan mengatakan ekonomi kuat Amerika Serikat dapat memicu inflasi lebih tinggi jika mereka tidak menaikkan biaya pinjaman lebih lanjut.
Pada saat yang sama, Ketua The Fed Jerome Powell telah mengisyaratkan siklus pengetatan selama tiga tahun The Fed menarik para bankir dekat dan tengah mencari tanda-tanda perlambatan pertumbuhan global dan perang perdagangan AS-Cina mungkin membebani ekonomi AS.
Laporan Beige Book menyoroti risiko yang berkembang bahwa pejabat Fed mulai mengutip lebih sering ketika mereka merencanakan seberapa jauh untuk melanjutkan siklus kenaikan suku bunga mereka.
"Laporan kenaikan biaya yang ditimbulkan tarif telah menyebar lebih luas dari produsen dan kontraktor ke pengecer dan restoran," kata The Fed.
Presiden Donald Trump telah menampar tarif atas ratusan impor Cina, mendorong pembalasan terhadap ekspor AS.
The Fed mengatakan pendapatan dan kondisi di sektor pertanian, yang telah menanggung beban dari tarif pembalasan China, "campur aduk", dipukul oleh tarif dan curah hujan yang berlebihan.
Tarif Cina telah mengganggu industri kedelai besar-besaran di Amerika, dengan pengiriman biji-bijian besar yang mengembara di perairan AS bukannya menuju China. Di distrik St. Louis Federal Reserve Bank, “kontak lokal mencatat bahwa aktivitas tongkang telah meningkat karena banyaknya jumlah tongkang penyimpanan untuk kedelai yang terpengaruh oleh tarif baru-baru ini.”
news edited by Equity World Surabaya
